I.
PENDAHULUAN
Tingkah laku dapat dipelajari dengan
berbagai cara, diantaranya dengan memperhatikan, menghayati, menerangkan apa
yang terjadi dalam proses kejiwaan. Akan tetapi tidak ada cara tertentu untuk
digunakan dalam semua keadaan karena psoses kejiwaan itu sendiri tidak pernah
sama.sewaktu-waktu ia dapat berubah sehingga tidak mungkin membagi-baginya,
apalagi hendak memasukkan kejiwaan itu ke dalam golongan-golongan tertentu.
Dalam ilmu
kejiwaan terdapat salah satu cabang keilmuan yang membahas tentang hal ini,
yaitu Psikologi Perkembangan. Psikologi Perkembangan merupakan ilmu yang
membahas tentang kejiwaan manusia dari lahir sampai
meninggal. Obyek dari psikologi ini adalah
manusia seumur hidup.
II.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa saja pendekatan psikolog
perkembangan dalam penelitiannya?
2.
Metode psikologi
perkembangan apa saja yang dapat dilakukan dalam pendekatan khusus?
- PEMBAHASAN
Pembahasan mengenai metode
penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang bagaimana para
psikologi perkembangan melakukan tugas mereka dalam mendapatkan lebih banyak
pengertian akan gejala perkembangan serta bagaimana cara mengatasi hambatan
dalam proses perkembangan. dalam melakukan
pekerjaannya psikolog perkembangan secara garis besar memiliki 2 (dua)
Pendekatan yakni pendekatan umum dan pendekatan khusus.
Dalam
makalah ini kami secara khusus membahas metode psikologi perkembangan melalui
pendekatan yang lebih khusus
A. Metode Psikologi
Perkembangan Pada Pendekatan yang lebih umum
Beberapa metode
dapat digunakan
oleh para psikolog perkembangan terkait dengan pendekatan umum ini diantaranya
adalah metode longitudinal, tranversal dan transection (Lintas Budaya). metode Longitudinal Vs Transversal (Krosseksional), Metode
longitudinal adalah suatu tehnik psikologi perkembangan dengan cara meneliti
seseorang mulai dari kelahirannya sampai masa tua dan meninggalnya.
Metode
Transversal dilakukan dengan Meneliti sejumlah orang
dari kelompok usia tertentu, untuk diketahui misalnya bagaimana perkembangan
manusia pada masa anak-anak dilanjutkan remaja dan dewasa.
Metode Lintas
Budaya Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui perkembangan manusia dari segi
faktor kultural. Karena kematangan seksual pada remaja dipengaruhi oleh norma dan budaya
tertentu.
Metode Time-lag Adalah
metode yang membandingkan orang dari segi usia yang sama
tapi tahun kelahiran yang berbeda.
Metode ini akan menghasilkan tingkat kesamaan yang tinggi
Kombinasi antara
longitudinal dan krosseksional Adalah dengan meneliti seseorang
atau sekelompok anak yang setaraf dengan waktu tertentu yang kemudian hasilnya
dibandingkan dengan anak yang setaraf lainnya dan yang terakhir disimpulkan
untuk menjadi hasil akhir.
B. Metode Psikologi Perkembangan
Pada Pendekatan yang lebih Khusus
1. Metode eksperimental
Istilah Eksperimen
(Percobaan) dalam psikologi berarti pengamatan secara teliti terhadap
gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Hal in dimaksudkan untuk
“menguji” hipotesa pembuat eksperimen tentang reaksi-reaksi individu atau
kelompok dalam situasi tertentu atau di bawah kondisi tertentu, jadi tujuan
eksperimen ialah : untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala
kejiwaan. Misalnya mengenai pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, fantasi dan
lain sebagainya.[1]
Metode eksperimen dalam buku
yang lain dierangkan sebagai metode yang dipergunakan oleh penyelidik terhadap
objeknya dengan jalan mengadakan eksperimen-eksperimen, tujuannya adalah jika
penyelidik ingin menemukan kebenaran atas pendapat-pendapat orang lain tentang
sesuatu.[2]
Eksperimen sejati melibatkan
manipulasi satu atau beberapa factor dan pengukuran (Observasi) terhadap
efek-efek manipulasi tersebut pada pelaku. Eksperimen efektif untuk menguji
hipotesis karena memungkinkan kita untuk melaksanakan pengontrolan dengan
tingkat yang relative tinggi dalam sebuah situasi.[3]
Metode eksperimen dapat
dibedakan antara eksperimen murni dan eksperimen lapangan. Perbedaan antara
keduanya tersebut ada dalam factor tertentu dengan gejala-gejala perkembangan.
Pada eksperimen mmurni maka kontrol terhadap situasi lebih dapat dilakukan
dengan baik,dengan demikian hubungan antara suatu variable dengan suatu gejala
perkembangan lebih dapat ditentukan.
Eksperimen lapangan bertitik
tolak dari situasi kehidupan nyata. Dalam hal ini sering kali hubungan antara
suatu variable dengan suatu gejala perkembangan dapat dilihat dengan pasti.
Dalam suatu eksperimen maka
semua variable, kecuali satu, dibuat konstan, kemudian dengan memanipulasi
variable yang satu tersebut (variable bebas) dapatlah diketahui pengaruhnya
terhadap efek yang ditimbulkannya (variable dependen/ tergantung).
Contoh : pada kelas V.A dan
V.B yang menduduki grade
yang sama dalam semua aspek, masing-masing kelas dikenakan perlakuan yang berbeda,
misal dalam membuat tugas (tes) kelas V.A diberitahu bahwa tugas itu merupakan
latihan saja, sedangkan kelas V.B diberitahu bahwa siapa yang dapat nilai 8
bahkan lebih akan mendapat suatu hadiah. Eksperimen iin menguji suatu hipotesis
bahwa kelompok yang diberi pengharapan akan hadiah tadi melakukan tesnya dengan
lebih baik.
2. Metode Non-eksperimental
Pada dasarnya, metode eksperimental
hanyalah salah satu dari sekian banyak cara yang dilakukan para ahli psikologi
untuk mengkaji perilaku. Pengkajian perilaku tidak selalu dapat atau perlu
dilakukan di laboratorium. Bayi yang masih kecil, umpamanya, mungkin
berperilaku amat berbeda di dalam laboratorium dengan di rumah bersama orang
dan mainan yang dikenalnya di sekitar dirinya.
Di antara metode penelitian
psikologi perkembangan melalui pendekatan yang lebih khusu (spesifik) adalah
sebagai berikut :
a.
Metode
klinis
Metode ini biasanya digunakan untuk
memperoleh kesimpulan dalam kondisi tertentu pada anak atau kelainan pada anak,
selanjutnya akan diberi pengobatan. Yang biasanya dilakukan dengan pengadaan
tes, permainan, maupun percakapan. Kemudian akan terlihat reaksi dari
macam-macam anak.
Metode klinis berbeda
daripada metode eksperimental tidak hanya dalam hal kecermatan cara mengadakan
registrasi, yaitu dalam hal pengumpulan dan pencatatan data, melainkan terutama
dalam hal representativitas sampel. Penilihan kelompok “orang coba”nya tidak
perlu berdasarkan persamaan sifat nyang dimiliki oleh keseluruhan populasi,
melainkan cukup dilakukan penelitian terhadap beberapa kasus saja, misalnya
terhadap anak-anak dari tingkatan umur tertentu yang secara berturut-turut atau
bersamaan waktu diobservasi oleh beberapa pengamat.[4]
b.
Metode
angket (survey)
Di samping metode klinis
juga masih ada metode observasi lain dalam psikologi perkembangan, misalnya
metode survai yang meneliti beberapa sampel dari populasi yang besar. Caranya
dapat menggunakan teknik wawancara dan angket.
Metode ini dengan cara membuat angket
yang berisi pertanyaan yang mudah dipahami oleh anak dengan tujuan penelitian.
Setelah diperoleh jawaban maka disimpulkan, dianalisis dan didata statistik.
Suatu perbedaan antara
pengumpulan data melalui metode klinis dan pengumpulan data melalui angket
ialah bahwa metode klinis dapat memberikan informasi mengenai tingkah laku,
sedangkan angket mengadakan pencatatan mengenai pemberitaan tingkah laku.
c.
Metode
pengumpulan karya atau karangan
Metode ini dapat dilakukan dengan cara
mengumpulkan hasil karya anak-anak, antara lain: lukisan, karangan, pekerjaan
tangan. Dari pengumpulan barang-barang tersebut dapat dianalisa serta diambil
kesimpulan. Penelitian mengenai karangan
mengandung keuntungan, yaitu bahwa ada dorongan bagi anak-anak muda untuk
memformulasi gagasan-gagasan mereka mengenai salah satu masalah.
d. Metode biografis
Metode longitudinal dapat
dikombinasi dengan data, pencatatan dokumen, karangan, atau pencatatan tingkah
laku yang khusus. Metode ini dilakukan untuk
memperoleh perkembangan dari segi perjalanan hidup seseorang. Dalam hal ini metode biografis dapatmenggunakan buku
harian, surat, sajak, karangan dan sebagainya, yang akhirnya juga dapat
bersifat autobiografis (observasi diri, laporan diri).
- PENUTUP
Dalam melakukan tugasnya
psikolog perkembangan memiliki 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan yang lebih
umum dan pendekatan yang lebih khusus.
Dalam pendekatan yang lebih
khusus terdapat beberapa metode, di antaranya metode eksperimental dan non
eksperimental. Pemakaian metode yang terpadu menambah kemungkinan untuk
memperoleh pengertian mengenai hubungan gejala perkembangan yang satu dengan
yang lain, baik mengenai tingkah laku, pendapat maupun kondisi tertentu dalam
proses perkembangan seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmadi Abu, Psikologi Umum, (Jakarta : PT Rinieka Cipta,
1998)
- John J. Shaughnessy, Metodologi
Penelitian Psikologi,(Yogyakarta
: Pustaka Pelajar),
- Monks.FJ.Knoers.AMP,Psikologi perkembangan,(Yogyakarta
: Gajahmada University Perss.1982)
- Soejanto Agoes Psikologi Perkembangan (Jakarta
: PT Rinieka Cipta, 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar